Redakan Diare Anak Pakai Racikan Alami Di Rumah
Diare merupakan penyakit berbahaya yang perlu disembuhkan dengan segera. Sebab, diare bisa mengganggu sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Kondisi ini tentu akan semakin merugikan apabila dialami oleh anak-anak, yang mana masih membutuhkan nutrisi lengkap untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.
Agar penanganan diare bisa dilakukan sesegera mungkin, maka penggunaan bahan-bahan alami yang ada di rumah bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain karena proses penyiapannya yang mudah dan cepat, bahan-bahan alami juga cenderung lebih ramah untuk anak-anak dan bebas dari efek samping. Berikut ini beberapa racikan berbahan alami yang dapat Mums berikan ketika Si Kecil terserang diare.
1. Larutan Oralit
Selain dengan memberikan air mineral, Mums juga perlu memberikan larutan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang saat Si Kecil diare. Larutan oralit dapat dibuat dengan melarutkan serbuk oralit sachet ke dalam air, atau dengan mencampurkan ½ sendok teh garam, ½ sendok teh soda kue, 4 sendok makan gula, dan 1 liter air. Berikan oralit sebanyak 5-10 ml selama 3-4 jam secara rutin, dan jangan lupa sertai dengan makanan dalam porsi kecil ya, Mums!
2. Pisang
Kandungan kalium yang tinggi pada pisang dapat menggantikan elektrolit yang terbuang saat Si Kecil mengalami diare. Selain itu, kandungan serat dan pektin yang tinggi juga bisa membantu penyerapan cairan di dalam usus. Mums bisa memberikan satu sampai dua buah pisang kepada Si Kecil saat sedang diare, baik dalam bentuk smoothie (dihaluskan) maupun buah utuh.
3. Probiotik
Bakteri jahat merupakan penyebab diare yang umumnya menyerang Si Kecil. Untuk mengatasinya, probiotik sebagai sumber bakteri baik bisa menjadi senjata yang ampuh. Mums dapat memperoleh probiotik dalam bentuk makanan seperti yoghurt, maupun suplemen seperti Lacidofil. Probiotik ini tidak hanya dapat mengatasi diare akibat mikroba, namun juga diare akibat intoleransi laktosa maupun akibat konsumsi antibiotik tertentu.
4. Kentang
Seperti halnya pada buah pisang, kentang juga memiliki kandungan kalium yang tinggi, Mums. Kentang yang dihaluskan cocok untuk dijadikan sebagai makanan selama Si Kecil mengalami diare. Kentang juga bisa Mums manfaatkan sebagai pengganti nasi karena memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi di dalamnya.
5. Wortel
Kandungan pektin yang tinggi membuat wortel dipercaya sebagai salah satu penghalau diare Si Kecil. Pektin bekerja menyerap kelebihan air dalam usus, serta mengurangi laju pencernaan dengan menghentikan komponen makanan di dalam usus, sehingga feses menjadi lebih padat dan frekuensi buang air besar Si Kecil berkurang. Mums bisa mengolah wortel dengan cara menumbuknya sampai halus hingga menjadi bubur atau dengan membuat sup wortel sebagai menu makannya.
Baca juga:
Hati-Hati, Mums! Salah Berikan Anak Susu Bisa Sebabkan Diare Akut
Cara Efektif Memberikan Nutrisi Saat Anak Diare
Biasakan Hal-hal Berikut Untuk Cegah Serangan Diare
6. Gandum
Gandum dikenal sebagai makanan yang kaya nutrisi untuk tubuh manusia. Mums dapat memanfaatkan oatmeal sebagai makanan Si Kecil saat diare karena memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Serat berperan membantu penyerapan nutrisi pada sistem pencernaan tubuh Si Kecil. Agar lebih lezat, Mums bisa menambahkan irisan pisang atau sedikit selai sebagai peningkat cita rasa.
7. Daging Kukus
Selain sayuran dan buah-buahan, daging sapi dan ayam juga bisa dimanfaatkan sebagai obat diare alami untuk Si Kecil. Sebab, daging memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat dibutuhkan tubuh untuk mengatasi peradangan di usus dan meredakan diare. Daging sebaiknya diproses dengan cara dikukus atau direbus tanpa menggunakan minyak. Kaldu yang dihasilkan dari kukusan daging juga bisa dimanfaatkan lho, Mums. Sajikan sup kaldu dan daging kukus hangat-hangat pada Si Kecil untuk mengembalikan nutrisi yang ia perlukan.
Nah, itulah bahan-bahan alami yang dapat Mums manfaatkan saat Si Kecil mengalami diare. Selain memberikan pengobatan alami dan nutrisi yang cukup, Mums juga harus selalu waspada dengan perubahan kondisi Si Kecil. Segera konsultasikan ke dokter jika pertolongan pertama dirasa tidak berefek atau saat kondisi anak memburuk, agar Si Kecil segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Referensi: HelloSehat, Kompas, KlikDokter